Jumat, 09 Oktober 2015

BAHAYA MEROKOK BAGI PELAJAR

BAHAYA MEROKOK BAGI PELAJAR

 
A. Manfaat Menjaga Kesehatan Diri
Setiap orang harus menjaga kesehatannya supaya memiliki jasmani dan rohani yang kuat dan sehat, sehingga dapat menjalani hidup dan kehidupannya. Untuk menjaga jasmani yang kuat dan sehat diperlukan rohani yang kuat dan sehat pula artinya rohani yang tidak mudah tergoda oleh berbagai godaan yang dapat menjerumuskan diri pada perbuatan yang merusak jasmani.
Olahraga menjadi faktor pendukung dalam menjaga kesehatan diri sendiri. Salah satu hal yang menjadi faktor rusaknya kesehatan jasmani dan rohani adalah merokok . Kita harus berpikir jauh ke depan bahwa merokok dapat merusak kesehatan. Caranya dengan menghindari mengkonsumsi atau melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan, seperti merokok. Karena kebiasaan merokok dapat mengakibatkan ketergantungan yang dapat menganggu kesehatan.
Rokok sendiri adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah . Dan merokok pada awalnya adalah keperluan spiritual, seperti memuja dewa atau roh dari suku bangsa Indian di Amerika.
B. Bahaya Kebiasaan Merokok
Saat ini, terdapat 1.100 juta penghisap rokok di dunia. Tahun 2025 diperkirakan akan bertambah hingga mencapai 1.640 juta orang. Setiap tahunnya, 4 juta orang meninggal dunia karena kasus yang berhubungan dengan tembakau. Tahun 2030, gambaran ini akan meningkat mencapai angka 10 juta. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1999, sekitar 250 juta anak-anak di dunia akan meninggal karena tembakau apabila konsumsi tembakau tidak dihentikan
Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan, karena di dalam rokok sendiri terdapat ribuan unsur zat kimia yang terkandung. Dengan merokok, sama saja dengan menggunakan zat kimia secara tidak langsung dan juga menghancurkan organ-organ tubuh.
Secara garis besarnya, merokok dapat membahayakan kesehatan tubuh. Berdasarkan penelitian dokter, berbagai jenis kerugian merokok, yaitu:
1. Timbulnya penyakit kanker (kanker darah, kanker otak, kanker kulit)
2. Terjangkitnya penyakit jantung (kelainan jantung)
3. Timbulnya bercak-bercak di paru-paru (paru-paru berlubang)
4. Penyakit ginjal (karena tidak berfungsinya ginjal)
Menurut survei di beberapa SMP di Jakarta, setiap siswa di sekolahnya mulai mengenal bahkan mencoba merokok dengan presentase 40% sebagai perokok aktif yang terdiri atas 35% putra dan 5% putri. Dan berdasarkan pemantauan lanjutan dari para pelajar yang merokok itu sebanyak 25% Drop Out.
Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan kesalahpahaman informasi, termakan iklan atau terbujuk rayuan teman. Diperoleh dari hasil angket Yayasan Jantung Indonesia sebanyak 77% siswa merokok karena ditawari teman.
Sehingga Yayasan Jantung Indonesia mendapat kesimpulan:
1. Dengan merokok dapat membuat pandai bergaul
2. Orang yang merokok terkesan lebih keren
3. Merokok meningkatkan prestasi belajar
4. Merokok dapat menghangatkan tubuh
5. Merokok membuat kelihatan dewasa
6. Merokok membuat penampilan lebih keren.
Hasil kesimpulan itu tidak benar, karena orang merokok tidak akan mungkin mendapat prestasi, penampilan dan lain sebagainya. Justru orang yang merokok mukanya terlihat pucat, mata agak merah dan berair, giginya kuning kehitam-hitaman, bibirnya tidak merah terang agak kehitaman, bau mulut dan bau badan
Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 402/Tahun 1990 yang isinya bahwa sekolah di DKI Jakarta bebas rokok. Berdasarkan Peraturan daerah No.2 tahun 2005 ditetapkan larangan merokok di tempat-tempat umum di DKI Jakarta
Pemerintah juga diharapkan membuat kebijakan mengenai distribusi dan promosi rokok di masyarakat, karena menurut hasil survei Sensus Nasional tahun 2004 jumlah perokok di usia 19 tahun meningkat menjadi 78,2% dari 68,8% pada tahun 2001.
C. Zat Kimia dalam Rokok
Asap rokok membahayakan bagi yang menghirup, menghisap atau terhisap, karena setiap asap rokok mengandung kurang lebih 4000 unsur zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Beberapa zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok, misalnya :
1. Nikotin
Nikotin adalah jenis zat yang terdapat pada tembakau, bersifat racun dan menyebabkan ketergantungan atau ketagihan. Rokok yang dihisap, nikotinnya akan memasuki otak dan berpengaruh pada saraf otak, serta menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Nikotin juga dapat mengakibatkan lemahnya organ tubuh, antara lain:
1. Kulit kurang darah dan kurang oksigen
2. Wajah agak pucat , kaku agak kebiruan
3. Penyumbatan pembuluh nadi (serangan jatung)
4. Penyumbatan pembulu nadi otak (stroke)
2. Tar
Salah satu unsur dalam asap rokok adalah tar yang sangat cepat menyebabkan gejala penyakit kanker karena terkandung bahan-bahan karnosigen, yaitu unsur kimia penyebab kanker.
3. Karbon Monoksida
Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang paling berbahaya, karena memopunyai daya ikat yang kuat terhadap butir darah merah yang seharusnya membawa oksigen. Jadi, jika nikotin menyebabkan peningkatan kebutuhan akan oksigen, CO justru mengurangi pemasukan oksigen dalam darah. Keadaan ini menyebabkan perokok sering bernapas pendek dan kurang stamina. CO juga mempercepat penyempitan pembuluh darah terutama sekali pada jantung dan kaki
D. Pengaruh Rokok Bagi Kesehatan
1. Jangka Pendek
a. Asap rokok dapat merangsang batuk
b. Asap rokok menyebabkan saluran napas menyempit yang berlangsung antara 30-40 menit
c. Asap rokok melumpuhkan peralatan pembersih pada saluran napas yang menyebabkan napas sesak
d. Bahan-bahan beracun dari asap rokok diserap oleh darah masuk ke seluruh tubuh, sehingga menimbulkan pusing dan sakit kepala.
2. Jangka Panjang
a. Terjadinya gangguan fungsi paru-paru secara potensial
b. Menyebabkan produksi lendir pada saluran napas berlebihan setelah kurang lebih 15 tahun merokok
c. Penyempitan saluran napas yang menetap dengan gejala sesak napas
d. Sebesar 80% dari pengaruh rokok dapat mengakibatkan kanker
e. Memperbesar tingkat penyempitan / pengerasan pembuluh darah
Secara khusus tembakau menimbulkan dampak-dampak negatif, khususnya bagi perempuan, antara lain:
– Penelitian Joseph Cullman terhadap 17.000 perempuan hamil dan bayi yang baru lahir di Inggris menunjukkan bahwa bayi dari perempuan yang merokok memiliki peluang lebih besar untuk memiliki berat tubuh lebih rendah dan beresiko tinggi untuk lahir hidup atau, kalaupun bertahan hidup paling lama 28 hari
– Merokok penyebab utama kanker tenggorokan. Sekitar 90 persen kematian perempuan yang mengidap kanker tenggorokan diakibatkan oleh kebiasaan merokok. Tahun 1950, kematian perempuan akibat kanker tenggorokan terhitung hanya 3 persen, namun pada tahun 2000 meningkat menjadi 25 persen.
– Perempuan merokok memiliki peningkatan resiko mengidap stroke ischemic dan peripheral vascular atherosclerosis. Penghentian kebiasaan merokok mengurangi resiko penyakit hati koroner satu hingga dua tahun setelah berhenti merokok
– Beberapa penelitian menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan gangguan fungsi menstruasi, misalnya rasa nyeri dan menstruasi yang tidak teratur. Perempuan merokok mendapatkan masa menopause lebih cepat daripada perempuan yang tidak merokok
– Merokok selama kehamilan beresiko terhadap pecahnya membran secara prematur, plasenta terpisah dari uterus, dan lokasi plasenta yang tidak normal
– Perempuan merokok lebih cepat mengalami kerapuhan tulang
E. Upaya Pemerintah
Untuk itu, berbagai langkah perlu segera dilakukan pemerintah, baik upaya penanganan terhadap zona perokok aktif maupun pasif. Langkah-langkah tersebut bisa ditempuh dengan:
(1) membuat dan memasukkan materi bahaya merokok pada kurikulum di sekolah dasar dan menengah, sekolah kedokteran atau sekolah paramedis;
(2) membuat kegiatan yang mendukung antirokok dan bahaya merokok pada usia sekolah.
(3)membangkitkan kesadaran tentang bahaya merokok, kecanduan rokok, dampak sosial ekonomi akibat rokok pada publik (terutama anak-anak dan remaja);
(4) melakukan counter marketing guna mengurangi atau meniadakan keterlibatan industri rokok, terutama pada usia anak dan remaja

untuk perokok wajib baca


imageParu-paru adalah salah satu organ utama pada tubuh yang berperan juga sebagai alat pernafasan. Paru-paru kotor adalah salah satu pemicu dari munculnya beragam jenis penyakit, satu diantaranya yaitu kanker paru-paru.
Sekarang ini, pemicu paling besar kanker paru-paru yaitu rokok, selain rokok, pasti ada banyak pemicu lain yang dapat menjadikan paru-paru anda jadi kotor termasuk juga salah satunya polusi udara yang dihasilkan dari mesin kendaraan.
Bagaimana caranya membersihkan kembali paru-paru? Dibawah ini sebagian panduan untuk memurnikan paru-paru seperti dilansir dari laman trendingindo. blogsport yang dapat Anda coba. Cuma dalam waktu 72 jam atau 3 hari saja.
Pertama-tama, jauhi semua product makanan yang memiliki kandungan susu dari menu harian anda. Hal semacam ini diperlukan untuk membuat lancar sistem pembersihan toxin dari pada badan sepanjang melakukan anjuran ini.
Pada hari pertama, minum secangkir teh
herbal atau teh hijau saat sebelum tidur. Ini akan melepas semua toksin yang terdapat di usus. Namun, tolong diingat, sepanjang melakukan sistem pemurnian paru-paru, Anda tak bisa lakukan pekerjaan berat, serta jangan membebani paru-paru anda denga kegiatan menahan nafas berlama-lama atau meniup balon sampai terasa kelelahan.
Pagi hari saat sebelum sarapan, minumlah 300 ml air perasan lemon yang digabung dengan sedikit air. Bila Anda tak menyukai rasa lemon, anda dapat menggantinya dengan juice nanas. Ke-2 buah ini memiliki kandungan antioksidan alami yang tingkatkan system pernapasan.
Minum 300 ml juice wortel pada sarapan serta makan siang. Juice ini bakal menolong tingkatkan pH darah Anda sepanjang 72 jam pembersihan.
Sesudah makan siang minum 400 ml juice buah yang memiliki kandungan banyak kalium. Buah yang kaya kalium salah satunya : kurma, alpukat, pepaya, pisang, serta apricot. Kalium melakukan tindakan sebagai tonik pembersih yang besar pengaruhnya.
Malam harinya, minum 400 ml juice cranberry saat sebelum tidur, yang bakal menolong Anda dalam memerangi bakteri yang bisa mengakibatkan infeksi di paru-paru sepanjang anda tidur.
Kegiatan pemurnian paru-paru ini dapat anda mulai dari pagi hari dengan ikuti rutinitas yang dijelaskan diatas. Kerjakan minimum selama selama 3 hari atau 72 jam serta rasakan hasilnya. Mudah-mudahan bermanfaat.

NASA temukan bukti adanya danau kuno di Mars


NASA temukan bukti adanya danau kuno di Mars

| 13.285 Views
NASA temukan bukti adanya danau kuno di Mars
Potret diri robot penjelajah Curiosity, yang menggabungkan puluhan gambar yang diambil oleh Mars Hand Lens Imager (MAHLI) di hari Martian atau sol ke 177 dalam foto NASA, Minggu (3/2). Penjelajah berada di sebuah lintasan dataran bebatuan yang disebut John Klein, yang dipilih sebagai lokasi pertama pengeboran batu oleh Curiosity. (REUTERS/NASA/JPL-Caltech/MSSS/Handout)
Cape Canaveral (ANTARA News) - Tiga tahun setelah mendarat di kawah raksasa Mars, kendaraan robotik Curiosity milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan bukti bahwa cekungan itu berulang kali berisi air, memperkuat kemungkinan untuk kehidupan di Planet Merah.

Dalam hasil studi yang dipublikasikan pada Kamis (8/10), para peneliti memberikan gambaran paling komprehensif tentang bagaimana Kawah Gale, cekungan kuno dengan lebar 140 kilometer, terbentuk dan meninggalkan gundukan sedimen yang berdiri setinggi lima kilometer di dasar kawah.

Pada awal misinya, Curiosity menemukan sisa-sisa kerakal sungai dan endapan dari danau dangkal.

Riset baru yang dipublikasikan di jurnal Science menunjukkan bahwa dasar kawah naik dari waktu ke waktu, hasil dari sedimen yang menetap, lapis demi lapis, yang mungkin sudah berlangsung ribuan tahun, kata ahli geologi John Grotsinger dari California Institute of Technology.

"Kami tahu bahwa ada danau di sana, tapi kami belum punya bayangan seberapa besar dulu," kata Grotzinger.

"Jika seseorang menemukan bukti keberadaan danau-danau, itu tanda yang sangat positif untuk kehidupan," kata Grotzinger.

Air dari bagian utara kawah secara teratur mengisi cekungan, menghasilkan danau-danau tahan lama yang bisa menjadi tempat hidup. Para ilmuwan menduga air datang dari hujan atau salju.

Pada akhirnya, kawah berisi sedimen. Kemudian angin mengambil alih dan mengikis dasar danau, meninggalkan hanya gundukan di tengah.

Gundukan yang dinamai Gunung Sharp itu merupakan alasan Curiosity dikirim ke Kawah Gale untuk melihat habitat kuno yang cocok bagi kehidupan mikroba.

Para ilmuwan mempelajari bahwa Mars memiliki semua bahan yang dianggap penting untuk kehidupan. Namun persisnya bagaimana Mars bisa mendukung air permukaan bertahan lama masih menjadi misteri.

Miliaran tahun lalu, planet itu kehilangan medan magnet globalnya, yang memungkinkan radiasi matahari dan kosmik secara bertahap menghilangkan perlindungan atmosfernya. Dengan kondisi seperti itu, air cair cepat menguap.

"Jika kau punya badan air berdiri yang tahan berjam-jam sampai berhari-hari tanpa mendidih, itu kejutan yang sangat besar," kata Grotzinger seperti dilansir kantor berita Reuters.

Model komputer terkini menunjukkan semacam selimut atmosferik Mars yang bisa cukup tebal untuk mendukung danau-danau bertahan lama menurut catatan peneliti.

Grotzinger menduga Mars punya gas rumah kaca atau bahan kimia lain yang sejauh ini sudah hilang tanpa  terdeteksi.

Pekan lalu, tim ilmuwan yang lain mempublikasikan hasil riset yang menunjukkan bahwa tetesan air asin mengalir secara musiman di Mars sekarang, mengukir saluran menuju dinding tebing sepanjang ekuator. Sumber airnya belum diketahui.

Kamis, 08 Oktober 2015

Perilaku dalam organisasi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Studi prilaku organisasi semakin berkembang sejalan dengan kesadaran bahwa indovodu berpengaruh pada kinerja individu, kelompok maupun organisasinya, seagaimana telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.
A. Pengertian Prilaku Organisasi
Prilaku organisasi berkaitan dengan bagaimmana orang bertindak dan bereaksi dalam semua jenis organisasi. Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrolmemprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja, yang diantaranya membahas tentang Kepribadian dan Emosi, kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan prilaku organisasi.
Beberapa penulis memberikan pengertian tentang organisasi secara berbeda, namun bersifat saling melengkapi. Organisasii adalah unit social yang secara sadara dikoordinasikan, terdiri dari 2 orang atau lebih yang berfungsi secara relative berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama. (Robbins dan Judge, 2011: 39) dikatakan pula bahwa organisasi adalah suatu system yang dikoordinasikan secara sadar dari aktivitas 2 orang atau lebih (Kreinten dan Kinichi, 2010 : 5) sedangkan Greenberg dan Baron (2003: 3) berpendapat bahwa organisasi adalah system social yang terstruktur terdiri dari kelompok dan individu bekerjasama untuk mencapai sasaran yang disepakati.
Seperti halnya dengan organisasi, pandangan di antara pakar tentang prilaku organisasi sangat beragam. Prilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak prilaku dari individu,kelompok dan struktur dalam organisasi, dengan maksud menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi (Robbins dan Judge 2011 : 43). Sedangkan menurut Greenberg dan Baron (2003 : 4) prilaku organisasi adalah merupakan bidang yang mencari peningkatan pengetahuan dari semua aspek prilaku dalam pengaturan organisasional melalui penggunaan metode santifik. Dan menurut (Mcshane dan von Glinow 2010 : 4) prilaku organisasi adalah suatu studi tentang prilaku manusia dalam pengaturan organisasi , hubungan antara individu dengan organisasi, dan organisasi itu sendiri.
Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa prilaku organisasi pada hakikatnya adalah merupakan bidang studi lintas disiplin yang mempelajari tentang bagaimana memperbaiki sikap dan prilaku individu dan kelompok dalam organisasi sehingga dapat memberikan kontribusi secara efektif dalam mencapai tujuan organisasi.


B. Mengapa perlu prilaku organisasi  :
Terdapat sejumlah alas an diantara para pakar, mengapa perlu organisasi, namun darai semua pendapat yang ada menunjukan bahwa terdapat peningkatan perhatian pada kepentingan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam organisasi. Apabila sumber daya manusia diperhatikan pada gilirannya  akan memberikan kontribusi lebih tinggi bagi organisasi.
Antara lain dikemukakan adanya 3 alasan mengapa perlu mempelajari perilaku organisasi (vecchio, 1995:4) yaitu :
1.      Practical aplications
Dalam kenyataan rill organisasi, ada beberapa manfaat memahami perilaku organisasi antara lain berkenaan dengan gaya kepemimpinan, strategi dalam menghadapi berbagai persoalan, seleksi pekerja yang tepat, peningkatan kinerja dan sebagainya.

2.      Personal growthde
Dengan memahami perilaku organisasi dapat lebih memahami orang lain. Memahami orang lain akan lebih memberikan pengetahuan diri dan wawasan diri lebih besar. Dengan memahami orang lain, atasan dapat menilai apa yang diperlukan bawahan untuk mengembangkan diri sehingga gilirannya meningkatkan kontribusinya pada organisasi.

3.      Increased knowledge
Dengan perilaku organisasi dapat menggabungkan pengetahuan manusia delam pekerjaan. Studi perilaku organisasi dapat membantu orang untuk berfikir tentang masalah yang berhubungan dengan pengalaman kerja. Kemampuan berfikit kritis dapat bermanfaat dalam menganalisis baik masalah pekerja maupun personal.
C. Model Perilaku Organisasi
Menurut Greendberg dan Baron (2003: 5) ada tiga tingkatan analisis yang dipergunakan dalam perilaku organisasi, yaitu : proses individual, kelompok dan organisasional. Pendekatan yang sama disampaikan dengan lebih rinci oleh Kreitner dan Kinicki (2919 : 28) menjelaskan bahwa tujuan akhir organisasi adalah efektifitas organisasional melalui perbaikan berkelanjutan. Untuk mencapainya dipegaruhi oleh prilaku individu, proses kelompok dan social, dan proses organisasional.
Dari pandangan diatas tampak ada kesamaan pemahaman bahwa :
a)      Prilaku organisasi dapat dilihat dari tingkat individu, kelompok dan organisasi
b)      Prilaku organisasi bersifat multidisiplin dan bersumber dari ilmu dasar lainnya
c)      Hasil yang diharapkan dari prilaku organisasi ialah efektivitas organisasi.

Berbeda dengan pendapat diatas  yang menekankan orientasi prilaku organisasi adalah pada pencapaian efektivitas organisasi, maka pandangan Colquitt, lepien, dan Wesson (2011 : 4) menekankan sebagai hasila adalah individual outcomes yang berupa job performance, kinerja dan organisasional commitment, komitmen organisasional.
Disamping itu, pendapat lainnya menderung membagi perilaku organisasi dalam tiga tingkatan, yaitu perilaku individu, perilaku kelompok, dan perilaku organisasi.
D. Peluang dan Tantangan
Peluang dan tantangan yang dihadapi manajer dalam menggunakan perilaku organisasi di kemukakan oleh robbins dan judge (2011: 49) antara lain dalam :
1.      Responding to Economic Pressures
Perilaku organisasi dipergunakan untuk menghadapi tekanan ekonomi, pada dasarnya mengelola pekerja dengan baik pada waktu sulit atau waktu sedang baik akan sama saja. Pendekatan perilaku organisasi kadang-kadang berbeda. Pada waktu yang baik, memahami bagaimana memberi pegnhargaan, memuaskan, dan memelihara pekerja adalah di atas semuanya. Pada waktu yang buruk, masalah seperti stress, pengambiolan keputusan, dan menguasai menjadi mengemmuka.

2.      Responding to Globalization
Organisasi tidak lagi dibatasi oleh batas Negara. Hasil penjualan produk amerika diluar negri dapat melebihi hasil penjualan di dalam negri. Nokia merupakan produk Finlandia, manun banyak menggunakan tenaga pekerja dari india, china dan Negara berkembang lainnya. Investasi asing banyak yang masuk ke Indonesia, melalui kerja sama dengan perusahaan Indonesia atau tidak, mereka akan menggunakan benyak tenaga kerja Indonesia. Keadaan tersebut memerlukan interaksi multicultural yang akan berpengaruh pada perilaku organisasi.

3.      Managing Workforce Diversity
Organisasi semakin perlu menyadari kenyataan bahwa sumber daya manusianya sangat beragam baik dilihat dari segi gender, ras, suku, agama, umur, budaya, pendidikan, kondisi fisik, dan lain sebgainya. Manajer semakin dituntut kemampuan mengelola keberagaman tersebut.

4.      Improving Customer Service
Terdapat kecenderungan meningkatnya tuntutan pelanggan atas pelayanan. Banyak organisasi gagal karena pekerjanya gagal memuaskan pelanggan. Menejemen perlu menciptakan budaya yang respontif agar pekerja lebih bersahabat, mempunyai pengetahuan dalam merespon kebutuhan pelanggan dan bersedia melakukan sesuatu yang menyenangkan pelanggan.

5.      Improving People Skills
Merupakan kewajban organisasi untuk meningkatkan keterampilan pekerjanya dalam menjalankan pekerjaan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pemaganan, pelatihan, atau coaching. Sementara menejer sendiri dapat meningkatkan diri dalam memberikan pekerjaan yang menantang, memperbaiki keterampilan dalam menyimak dan menciptakan tim yang lebih efektif.

6.      Stimulating Innovation and Change
Organisasi yang sukses harus memprkuat inovasi dan menguasaia cara melakukan perubahan. Kemenangan akan diperoleh organisasi yang melahirkan fleksibilitas, memperbaiki kwalitas yang berkelanjutan dan mengalahkan kompetisi dengan inovasi produk dan jasa secara konstan.

7.      Coping with Temporariness
Dalam globalisasi, peningkatan kapasitas, dan kemajuan teknologi, organisasi harus berjalan cepat dan fleksibel apabila ingin bertahan. Menejer dan pekerja berada dalam iklimi yang ditandai oleh sifatnya yang sementara, pekerja harus secara terus menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan tuntutan pekerjaan baru.



8.      Working in Networked Organizations
Organisasi berbasis jaringan memungkinkan orang berkomunikasi dan bekerja bersama bahkan meskipun jarak mereka jauh. Pekerjaan menejer menjadi berbeda dalam organisasi berbasis jaringan. Memotivasi, memimpin orang dan membuat keputusan bersama secara online memerlukan tekhnik berbeda dengan apabila masing-masing berada pada tempat yang sama. Menejer harus mengembangkan keterampilan baru.

9.      Helping Employees Balance Work-life Conflicts
Tuntutan pekerja sering memaksa bekerja lebih lama sehingga menimbulkan konflik dengan kepentingan pribadi atau keluarga. Pekerja menginginkan pekerjaan yang lebih fleksibel sehingga dapat mengelola konflik antara pekerjaan dengan kehidupan. Keseimbangan antara pekerjaan dengan tuntutan kehidupan semakin menjadi prioritas pekerja.

10.  Creating a Positife Work Environment
Meskipun tekanan kompetisi di kebanyakan organisasi lebih kuat dari pada sebelumnya, beberapa organisasi berusaha merealisir daya saing dengan memperkuat lingkungan kerja positif. Organisasi mengembangkan kekuatan manusia, memperkuat vitalitas dan daya tahan, dan melepaskan potensi.

11.  Imporving Ethical Behavior
Dalam organisasi yang ditandai oleh mengurangi, harapan peningkatan produktivitas, dan kompetisi ketat, tidak mengherankan banyak pekerja merasa tertekan, melanggar aturan, dan terkait dengan praktik lain yang dipertanyakan. Mereka megnhadapi dilemma dan pilihan etika, dimana mereka perlu mengidentifikasi prilaku benar dan salah. Sekarang, menejer harus menciptakan iklim yang secara etika sehat bagi pekerja, dimana mereka dapat bekerja secara produktif dengan ambiguitas minimal tentang apa perilaku yang benar dan salah. 

post by : Kang Nawa
09 Oktober 2015


Rabu, 07 Oktober 2015

kenangan terindah mengantar ke tempat terakhir

terkenang selalu duhai ayahanda,.. nasihatmu, jasamu serta hal-hal kebaikanmu akan menjadi sejarah di sanubariku.

Post by  : Kang Nawa

Pengertian dan Hakikat Komunitas Pembelajaran



Pengertian dan Hakikat Komunitas Pembelajaran
post by   : Kang Nawa
 Senge (1990) mendefinisikan komunitas pembelajaran sebagai;
Sebuah organisasi dimana anggotanya mengembangkan kapasitasnya secara terus menerus untuk mencapai hasil yang diinginkan, mendorong pola berpikir yang baru dan luas, dan terus belajar bagaimana belajar bersama-sama.
Perubahan yang cepat dan mendasar di dalam masyarakat yang berkaitan dengan informasi, teknologi dan pertumbuhan ekonomi mengharuskan kita untuk meninjau kembali pandangan dan bayangan kita mengenai organisasi, termasuk sekolah. Bagi Indonesia, kehadiran otonomi daerah, kurikulum baru (KBK dan sekarang KTSP) serta Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menambah urgensi perubahan. Perubahan tersebut dapat dimulai dari pengembangan komunitas pembelajaran. Model dan manajemen sekolah semestinya berubah bila Indonesia ingin mengatasi berbagai tantangan yang muncul dan meningkatkan hasil belajar dan kehidupan siswa.
Model manajemen sekolah merupakan keyakinan tentang bagaimana sebuah sekolah bekerja. Seringkali, bagi kebanyakan orang dewasa, mereka mendasarkan ingatan mereka akan saat-saat mereka dahulu bersekolah. Model seperti ini membatasi pengertian kita tentang bagaimana seharusnya sekolah bekerja dalam situasi yang berbeda. Model sekolah yang dikelola olehstakeholder berbeda secara signifikan karena mereka sangat menentukan kelangsungan manajemen sekolah. Para stakeholder perlu secara kontinyu memikirkan berbagai model, dan mengembangkan gagasan-gagasan mengenai sekolah yang seharusnya.
Inti dari model baru dimana sekolah berfungsi sebagai sebuah komunitas pembelajaran adalah konsep bahwa belajar sepanjang hayat merupakan aktivitas dasar setiap individu dan warga sekolah secara keseluruhan. Sebuah sekolah seyogyanya dapat menjawab secara kreatif dan adaptif perubahan yang terjadi di dunia pendidikan dan di dalam masyarakat. Setiap anggota masyarakat belajar hendaknya dihargai dan memiliki tujuan yang sama untuk mencapai pendidikan yang bermutu. Semua stakeholder perlu bertekad dan terlibat aktif di dalam penemuan dan pemecahan masalah di kelas, pelaksanaan pengajaran dan manajemen sekolah.
Model sekolah sebagai sebuah komunitas pembelajaran akan bermuara pada:
  • Peningkatan kualitas hasil belajar siswa
  • Peningkatan yang bersifat terus menerus
  • Meningkatkan inovasi dan kreatifitas
  • Menumbuhkan keterampilan dan pemahaman
  • Meningkatkan tekad dan energi
  • Menumbuhkan respon terhadap lingkungan luar
  • Meningkatkan pelatihan dan program pengembangan untuk seluruh anggota komunitas, dan
  • Sekolah dan partisipasi masyarakat yang lebih efektif
B. Ciri-Ciri Utama Komunitas Pembelajaran
Dukungan Pembelajaran
Sekolah sebagai komunitas pembelajaran hendaknya memiliki tekad yang bulat mengenai nilai pembelajaran untuk semua. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa belajar sesunguhnya menyenangkan, bahwa semua anggota komunitas memiliki kapasitas untuk belajar, dan setiap orang memiliki kemampuan yang dapat digunakan dan karenanya perlu dihormati. Manusia perlu belajar bagaimana belajar. Secara umum, masih banyak sekolah yang berfokus pada isi pembelajaran semata. Dalam sebuah komunitas, pembelajaran seharusnya terfokus pada proses, isi dan hasil (outcome).
Gagasan komunitas pembelajaran memberikan gambaran:
Pergeseran model sekolah dari belajar parsial ke belajar secara utuh
  • Peninjauan kembali efektifitas praktek belajar-mengajar tradisional
  • Mempertimbangkan pengertian mutakhir mengenai (pendekatan) pembelajaran, proses dan pelajar
  • Pengembangan dan komitmen terhadap konsep tim pembelajaran
Membangun komunitas pembelajaran sesungguhnya mengharuskan sekolah mendefinisikan kembali harapan-harapan guru, orang tua, kepala sekolah dan siswa serta hubungan mereka secara utuh.
Dukungan Guru
Melalui komunitas pembelajaran:
Siswa diberdayakan, menjadi pelajar yang mandiri (self-directed) dan committed
  • Guru dan administrator merupakan pelajar yang committed dengan inkuiridan refleksi yang berkesinambungan. Mereka adalah pelajar sepanjang hayat yang mengetahui detil pengajaran dan kebutuhan untuk terus memperdalam pengetahuan mereka
  • Kepala Sekolah adalah pemimpin pembelajaran, menjadi model belajar sepanjang hayat dan membantu pembelajaran anggota komunitas lainnya
  • Orang tua adalah parner pembelajaran
  • Tercipta lingkungan bekerja berfokus belajar, aktivitas belajar formal dan informal diberi penghargaan yang sama

Dukungan Orang Tua
Di dalam komunitas pembelajaran, orang tua siswa dan anggota komunitas lainnya tidak diperlakukan sebagai pihak luar, melainkan sebagai partisipan penuh. Sekolah perlu mengembangkan strategi untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman orang tua siswa.  Bila sekolah ingin menjadi sebuah komunitas, saling berhubungan, berkaitan dan berbagi dengan pemangku kepentingan lainnya (stakeholder), sekolah tidak boleh dihalangi oleh berbagai batas dan aturan-aturan formal yang tidak produktif. Oleh karena itu sekolah perlu:
Membangun kesejawatan dengan orang tua siswa
  • Membangun kesan komunitas di dalam sekolah dengan meruntuhkan batas-batas antara mata pelajaran dan membangun tim pembelajaran di dalam kelas(classroom community), dan
  • Membangun jaringan dan kesejawatan dengan komunitas lainnya
Dukungan Pemimpin
Kepemimpinan di dalam komunitas pembelajaran adalah pekerjaan yang penting. Bila kepala sekolah adalah pemimpin di dalam belajar, pemimpin lainnya harus ditemukan di semua level komunitas pembelajaran. Di dalam sebuah komunitas pembelajaran, pemimpin berperan sebagai designer, guru dan administrator. Peran kepemimpinan ini memerlukan pengembangan keterampilan baru untuk;
  • Membangun visi yang sama
  • Mengomunikasikan dan mengimplementasikan prosedur pelaksanaan,
  • Membantu pola sistematik dalam berpikir
Di dalam sebuah komunitas pembelajaran, kepemimpinan, kekuasaan dan otoritas didapatkan melalui;
  • Kapasitas untuk memimpin secara kolaboratif
  • Kualitas kontribusi terhadap budaya dan operasional sekolah, dan
  • Pengetahuan, kebijaksanaan, pengertian dan pengambilan keputusan
Otoritas yang didapatkan dengan cara seperti di atas jauh lebih berpengaruh dan tahan lama daripada otoritas yang diperoleh melalui posisi hirarki. Di dalam komunitas pembelajaran, pendelegasian kepemimpinan bersifat esensial.
Budaya Kerjasama
Sekolah yang berperan sebagai komunitas pembelajaran memiliki budaya kerjasama yang dicirikan dengan komitmen untuk:
  • Peningkatan yang berkesinambungan
  • Mencari praktek yang lebih baik di dalam dan di luar sekolah
  • Memberikan kontribusi ke praktek sekolah lain dengan membagi gagasan
  • Melakukan refleksi kritis dalam situasi terbuka dan saling menghargai
  • Mendiskusikan tujuan, nilai dan praktek sekolah
  •  
C. Mengaitkan Pembelajaran Individual dan Pembelajaran Stakeholder
Komunitas pembelajaran dibangun dari dalam oleh stakeholdernya sendiri. Mengaitkan pembelajaran individual dengan pembelajaran stakeholder merupakan elemen dasar membangun komunitas pembelajaran. Penekanan di sekolah biasanya diberikan untuk memastikan bahwa siswa benar-benar belajar. Tertanam di dalam komunitas pembelajaran sebuah konsep bahwa bila seluruh stakeholder belajar, sekolah berkembang menyongsong masa depannya.
D. Membangun Sekolah Sebagai Sebuah Komunitas Pembelajaran
Tantangan utama yang dihadapi sekolah sesungguhnya berasal dari warganya sendiri. Agar sekolah dapat menjadi sebuah komunitas pembelajaran, diperlukan waktu untuk berdiskusi secara terbuka. Diskusi tentang perubahan pendidikan yang lebih luas dan pembelajaran hendaknya bergerak naik dan turun. Adalah penting bagi seluruh stakeholder untuk memikirkan apa yang terjadi, menyepakati prinsip-prinsip kerjasama dan memanfaatkan praktek yang sudah ada untuk tumbuh. Tidak ada satu cara terbaik untuk membangun sebuah komunitas pembelajaran. Setiap sekolah hendaknya meramu sendiri strategi yang terbaik bagi konteks sekolah bersangkutan.
Manfaat dari sebuah komunitas pembelajaran antara lain:
  • Memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengajaran mereka
  • Mendorong siswa, guru dan orang tua untuk bekerja sama
  • Menyediakan informasi dan pembelajaran kepada semua stakeholder
  • Meningkatkan kualitas dan kedalaman berpikir
  • Mendorong proses inkuiri dimana komunitas belajar bersama
  • Membangun keterampilan untuk mengelola perubahan
  • Menghubungkan sekolah dengan lingkungan yang lebih luas
  • Menciptakan kaitan dan integrasi mata pelajaran di dalam kurikulum
  • Menggunakan hasil assesmen yang menunjukkan bahwa siswa mengetui dan dapat melakukannya
  • Terus menerus memeriksa apakah perkataan sesuai dengan perbuatan
  • Menekankan pentingnya tempat untuk belajar
  • Melaksanakan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan individu dan system
  • Mendorong peningkatkan melalui program pengembangan
  • Memeriksa kembali pandangan tentang pelaksanaan belajar-mengajar
DAFTAR PUSTAKA
  1. Hiff, K.K. & Huffman, J.B., 2003, Professional Learning Communities: Assessment – Development – Effects, Reproduced by EDRS
  2. Stein, M.K., 1998, High Performance Learning Communities, District 2, Report on Year one Implementation of School Learning Communities, Reproduced by EDRS
  3. Wald, P.J. & Castleberry, M.S., 1999, Realigning Our Schools, Building Professional Learning Communities, Reproduced by EDRS