Visi
(vision)
Visi dalam suatu organisasi
merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai organisasi tersebut
pada akhir periode perencanaan melalui misi.
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang
realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah
pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses
manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang (Akdon, 2006:94).
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) menyatakan bahwa visi
adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:
1.
Mengkomunikasikan alasan keberadaan
organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.
2.
Memperlihatkan framework hubungan
antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia organisasi,
konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).
3.
Menyatakan sasaran utama kinerja
organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
Visi memberikan gambaran konsistensi kinerja selama rentang
waktu tertentu serta gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi suatu organisasi.
Rentang waktu yang dimaksud di sini bias saja berakhir ketika penggantian
kepemimpinan atau ketika terjadi pergantian pandangan anggota organisasi
seiring perjalanannya, sesuai dengan kebutuhan suatu organisasi tersebut.
Dalam penentuan Visi sebaiknya suatu organisasi
mempertimbangkan beberapa kriteria sebagai berikut:
a.
Visi harus dapat memberikan arah
pandangan ke depan terkait dengan kinerja dan peranan organisasi.
b.
Visi harus dapat memberikan gambaran
tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh organisasi.
c.
Visi harus ditetapkan secara
rasional, realistis dan mudah dipahami.
d.
Visi harus dirumuskan secara
singkat, padat dan mudah diingat.
e.
Visi harus dapat dilaksanakan secara
konsisten dalam pencapaian.
f.
Visi harus selalu berlaku pada semua
kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi sehingga Visi hendaknya bersifat
fleksibel.
- Keunikan (kekhasan) dan kompetensi yang ditonjolkan.
- Rangsangan inspirasi, antuasiasme, dan komitmen.
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu
ditafsirkan dengan baik, tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi
acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi.
Bagi institusi pendidikan Visi adalah imajinasi moral yang
menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Imajinasi ke depan
seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan
terjadi di masa datang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus
memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan.
2. Misi (mision)
Misi adalah rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan dalam perumusan misi:
a.
Misi harus sejalan dengan upaya
pencapaian visi organisasi dan berlaku pada periode tertentu.
b.
Misi harus dapat menggambarkan
tindakan disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.
c.
Misi harus dapat menjembatani
penjabaran visi ke dalam tujuan organisasi.
3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan Sasaran disusun berdasarkan hasil identifikasi
potensi dan permasalahan yang akan dihadapi pada langkah sebelumnya dalam
rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi. Pernyataan tujuan mesti
dilengkapi dengan sasaran sebagai ukuran kinerjanya. Sasaran dilengkapi dengan
target kinerja sehingga menjadi ukuran keberhasilan dari pencapaian visi dan
misi.
Kriteria penentuan Tujuan adalah sebagai berikut:
a.
Tujuan harus sejalan dengan visi dan
misi dan berlaku pada periode jangka menengah.
b.
Tujuan harus dapat menunjukkan suatu
kondisi yang ingin dicapai pada periode jangka menengah.
c.
Tujuan harus dapat dicapai dengan
kemampuan yang dimiliki.
d.
Tujuan harus dapat mengarahkan
perumusan sasaran, strategi dan kebijakan, serta program dan kegiatan dalam
rangka merealisasikan misi.
Kriteria dalam penentuan Sasaran adalah sebagai berikut:
a.
Sasaran yang ditetapkan harus
merupakan ukuran pencapaian dari Tujuan.
b.
Sasaran mencerminkan berfungsinya outcomes
dari semua program.
c.
Sasaran harus dirumuskan dengan
jelas dan terukur. Sasaran harus dilengkapi dengan target kinerja.
Kriteria dalam menentukan target kinerja Sasaran harus
memenuhi kaidah SMART, yaitu :
a.
Specific; sifat dan tingkat kinerja dapat
diidentifikasi dengan jelas.
b.
Measurable; target kinerja dinyatakan dengan
jelas dan terukur.
c.
Achievable; target kinerja dapat dicapai
terkait dengan kapasitas dan sumberdaya yang ada.
d.
Relevant; mencerminkan keterkaitan
(relevansi) antara target outcome dalam rangka mencapai target impact yang
ditetapkan.
e.
Time Bond; waktu/periode pencapaian kinerja
ditetapkan.
4. Arah Kebijakan dan Strategi
Arah kebijakan dan Strategi disusun sebagai pendekatan dalam
memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan
dalam kurun waktu tertentu (jangka menengah) serta memiliki dampak yang besar
terhadap pencapaian sasaran.
5. Program
Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih Kegiatan yang dilaksanakan organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan
serta memperoleh alokasi anggaran.
6. Kegiatan
Kegiatan adalah bagian dari Program yang dilaksanakan yang
terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik personil (SDM),
barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari
beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
7. Indikator Kinerja
Indikator ditetapkan secara spesifik untuk mengukur
pencapaian kinerja. Dalam manajemen berbasis kinerja, terdapat 3 macam
indicator :
a.
Indikator Kinerja Kegiatan (Output).
Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang
dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome
program.
b.
Indikator Kinerja Program (Outcome).
Outcome merupakan
manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu
yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) dari kegiatan-kegiatan
dalam satu program.
c.
Indikator Kinerja Tujuan (Impact).
Impact merupakan
manfaat yang diperoleh dalam jangka panjang untuk beneficiaries tertentu
yang mencerminkan berfungsinya (outcome) dari beberapa program yang
direncanakan untuk mencapai sebuah Tujuan.
8. Target Kinerja
Target Kinerja ditetapkan setelah penyusunan indikator
kinerja. Target kinerja menunjukkan tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan
dicapai oleh suatu Program dan Kegiatan dalam periode waktu yang telah
ditetapkan. Kriteria dalam menentukan Target Kinerja juga harus memenuhi kaidah
SMART.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar