Selasa, 10 November 2015

analisis visi, misi, dan tujuan sekolah



Visi (vision)
Visi dalam suatu organisasi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai organisasi tersebut pada akhir periode perencanaan melalui misi.
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang (Akdon, 2006:94).
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:
1.      Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.
2.      Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).
3.      Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
Visi memberikan gambaran konsistensi kinerja selama rentang waktu tertentu serta gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi suatu organisasi. Rentang waktu yang dimaksud di sini bias saja berakhir ketika penggantian kepemimpinan atau ketika terjadi pergantian pandangan anggota organisasi seiring perjalanannya, sesuai dengan kebutuhan suatu organisasi tersebut.
Dalam penentuan Visi sebaiknya suatu organisasi mempertimbangkan beberapa kriteria sebagai berikut:
a.       Visi harus dapat memberikan arah pandangan ke depan terkait dengan kinerja dan peranan organisasi.
b.      Visi harus dapat memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh organisasi.
c.       Visi harus ditetapkan secara rasional, realistis dan mudah dipahami.
d.      Visi harus dirumuskan secara singkat, padat dan mudah diingat.
e.       Visi harus dapat dilaksanakan secara konsisten dalam pencapaian.
f.       Visi harus selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi sehingga Visi hendaknya bersifat fleksibel.
  1. Keunikan (kekhasan) dan kompetensi yang ditonjolkan.
  2. Rangsangan inspirasi, antuasiasme, dan komitmen.
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu ditafsirkan dengan baik, tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi.
Bagi institusi pendidikan Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa datang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan.

2.      Misi (mision)
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam perumusan misi:
a.      Misi harus sejalan dengan upaya pencapaian visi organisasi dan berlaku pada periode tertentu.
b.      Misi harus dapat menggambarkan tindakan disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.
c.      Misi harus dapat menjembatani penjabaran visi ke dalam tujuan organisasi.

3.      Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan Sasaran disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang akan dihadapi pada langkah sebelumnya dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi. Pernyataan tujuan mesti dilengkapi dengan sasaran sebagai ukuran kinerjanya. Sasaran dilengkapi dengan target kinerja sehingga menjadi ukuran keberhasilan dari pencapaian visi dan misi.
Kriteria penentuan Tujuan adalah sebagai berikut:
a.      Tujuan harus sejalan dengan visi dan misi dan berlaku pada periode jangka menengah.
b.      Tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai pada periode jangka menengah.
c.      Tujuan harus dapat dicapai dengan kemampuan yang dimiliki.
d.     Tujuan harus dapat mengarahkan perumusan sasaran, strategi dan kebijakan, serta program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Kriteria dalam penentuan Sasaran adalah sebagai berikut:
a.       Sasaran yang ditetapkan harus merupakan ukuran pencapaian dari Tujuan.
b.      Sasaran mencerminkan berfungsinya outcomes dari semua program.
c.       Sasaran harus dirumuskan dengan jelas dan terukur. Sasaran harus dilengkapi dengan target kinerja.
Kriteria dalam menentukan target kinerja Sasaran harus memenuhi kaidah SMART, yaitu :
a.       Specific; sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas.
b.      Measurable; target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur.
c.       Achievable; target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumberdaya yang ada.
d.      Relevant; mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target outcome dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan.
e.       Time Bond; waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan.

4.      Arah Kebijakan dan Strategi
Arah kebijakan dan Strategi disusun sebagai pendekatan dalam memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu (jangka menengah) serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran.

5.      Program
Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih Kegiatan yang dilaksanakan organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran.
6.      Kegiatan
Kegiatan adalah bagian dari Program yang dilaksanakan yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik personil (SDM), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
7.      Indikator Kinerja
Indikator ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja. Dalam manajemen berbasis kinerja, terdapat 3 macam indicator :
a.       Indikator Kinerja Kegiatan (Output).
Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome program.
b.      Indikator Kinerja Program (Outcome).
Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
c.       Indikator Kinerja Tujuan (Impact).
Impact merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka panjang untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya (outcome) dari beberapa program yang direncanakan untuk mencapai sebuah Tujuan.

8.      Target Kinerja
Target Kinerja ditetapkan setelah penyusunan indikator kinerja. Target kinerja menunjukkan tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh suatu Program dan Kegiatan dalam periode waktu yang telah ditetapkan. Kriteria dalam menentukan Target Kinerja juga harus memenuhi kaidah SMART.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar