MEMAHAMI/MENGIDENTIFIKASI MANAJEMEN KOMUNIKASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam
kehidupannya, manusia memerlukan komunikasi, baik berkomunikasi dengan individu
lain maupun dengan kelompok atau masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa manusia
terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam suatu kelompok atau
masyarakat. Menurut berbagai survei, sekitar 85% persen dari kesuksesan dalam
hidup berkaitan secara langsung dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan
membina hubungan.
Brent D. Ruben
(dalam Muhammad 2005) menyatakan definisi komunikasi adalah suatu proses
melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan
dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk
mengkoordinasikan lingkungannya dan orang lain. Selain komunikasi, bagian
penting lain dalam komunikasi organisasi adalah organisasi itu sendiri.
Semakin kompleksnya kehidupan manusia, membuat peranan komunikasi semakin tidak terelakan, untuk kepentingan berinteraksi, memecahkan masalah, atau untuk menjalin hubungan baik dengan sesamanya. Demikian pula bila dilihat dari sudut pandang organisasi atau perusahaan sebagai suatu kesatuan sosial yang terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama (Robbins, 1994; 4), komunikasi memiliki peranan penting, salah satunya dalam menjalin hubungan dengan para stake holder-nya.
Semakin kompleksnya kehidupan manusia, membuat peranan komunikasi semakin tidak terelakan, untuk kepentingan berinteraksi, memecahkan masalah, atau untuk menjalin hubungan baik dengan sesamanya. Demikian pula bila dilihat dari sudut pandang organisasi atau perusahaan sebagai suatu kesatuan sosial yang terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama (Robbins, 1994; 4), komunikasi memiliki peranan penting, salah satunya dalam menjalin hubungan dengan para stake holder-nya.
Menejemen
terbentuk karena adanya kesamaan visi, misi
dan tujuan yang ingin dicapai sekelompok orang dalam organisasi tersebut. Dari
sini setiap unsur yang terdapat di dalam organisasi secara langsung maupun
tidak langsung harus memegang teguh apa yang menjadi tujuan dan prinsip di
dalam organisasi tersebut, sehingga organisasi dapat mencapai visi dan misi
yang telah ditetapkan.
Pengkajian
terhadap komunikasi organisasi memiliki arti penting mengingat bahwa menejemen
komunikasi merupakan suatu disiplin studi yang dapat mengambil sejumlah arah
yang sah dan bermanfaat. Dalam arti pengkajian akan memberikan manfaat tidak
hanya bagi siapa saja yang ingin memahami perilaku organisasi secara lebih
baik, tapi juga memiliki aspek pragmatis bagi orang-orang yang ingin
memperbaiki kinerjanya sebagai peserta/anggota suatu organisasi.
Studi komunikasi organisasi dapat memberikan landasan kuat bagi karier dalam manajemen, pengembangan sumber daya manusia, dan komunikasi perusahaan, serta tugas-tugas lainnya yang berorientasikan kepada manusia dalam organisasi (Pace & Faules, 2001: 25).
Studi komunikasi organisasi dapat memberikan landasan kuat bagi karier dalam manajemen, pengembangan sumber daya manusia, dan komunikasi perusahaan, serta tugas-tugas lainnya yang berorientasikan kepada manusia dalam organisasi (Pace & Faules, 2001: 25).
Kami kelompok tujuh menulis makalah ini dengan judul
”MEMAHAMI/MENGIDENTIFIKASI MANAJEMEN KOMUNIKASI” sebagai tugas kelompok untuk
mata kuliah Menejemen Peningkatan Mutu.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam Memahami Keterampilan Dalam
Menejemen sebagai berikut:
1. Apa Hakekat Komunikasi?
2. Apa saja tahapan unsur yang terlibat dalam
komunikasi?
3. Apa saja ciri-ciri komunikasi efektif?
4. Bagaimana proses atau tahapan dalam komunikasi ?
5. Apa saja catatan yang perlu diperhatikan
dalam berkomunikasi?
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
Pada
dasarnya Tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk
mengerjakan tugas kelompok mata kuliah Menajemen Peningkatan
Mutu, Sedangkan tujuan khusus dari penyusunan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui Hakekat Komunikasi.
2. Mengetahui
apa saja tahapan unsur yang terlibat dalam komunikasi.
3. Mengetahui
apa saja ciri-ciri komunikasi efektif.
4. Mengetahui proses atau tahapan dalam komunikasi.
5. Mengetahui apa saja catatan
yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 MENAJEMEN
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang
terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang
banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi
pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi
pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi
staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis
diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan
hasil manajemen yang maksimal. Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian
masing-masing fungsi manajemen :
Perencanaan (planning).
Proses untuk
menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil
untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan
strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan.
Pengorganisasian (organizing).
Proses pemberian tugas,
pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada
setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat.,
meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan
tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
Memimpin (leading)
Proses menumbuhkan
semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk
melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, memberi
inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran
organisasi.
Pengendalian
(controlling).
Proses mengukur
kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah
dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.
Komunikasi adalah proses melalui
fungsi-fungsi manajemen perencanaan,pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
dapat dicapai. Ilmu manajemen merupakan
suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan
diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap
penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti
Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni.
Hal ini disebabkan karena kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas
emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan
antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan
sulit dipelajari.
Dalam mencapai 3 alasan yang dibutuhkan dalam menejemen , komunikasi
menjadi sarana penting untuk mencapai hal ini.
Secara
spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
1.
Mencapai tujuan, manajemen
mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2.
Menjaga keseimbangan
diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen menyeimbangkan
tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di antara
pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti
pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain.
3.
Mencapai efisiensi dan
efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi organisasi. Menurut Peter Drucker efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan
benar (doing thing right) dan efektifitas adalah melakukan
pekerjaan yang benar (doing the right thing).
2.2 KOMUNIKASI
Istilah komunikasi
berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau
menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti
kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi
miliknya. Beberapa
definisi komunikasi adalah:
1.
Komunikasi adalah penyampaian
pesan (seseorang ke orang lain), menggunakan symbol : kata-kat, isyarat,
postur, performance, raut muka, kwalitas suara , dsb
2.
Komunikasi adalah kegiatan pengoperan
lambang yang mengandung arti atau makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak
yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
3. Komunikasi adalah suatu proses melalui seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
(Hovland, Janis & Kelley:1953)
4. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol
seperti kata-kata, gambar-gambar,angka-angkadan lain-lain. (Berelsondan
Stainer, 1964)
5. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa, mengatakanapa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In
which channel? To whom? With what effect?) (Lasswell, 1960)
6. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu
dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki
oleh dua orang atau lebih. (Gode, 1959)
7. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan
untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan
atau memperkuat ego. (Barnlund, 1964)
8. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pikiran
seseorang, dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. (Weaver, 1949)
9.
Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau
kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan
(Roben.J.G)
10. Komunikasi
adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang
lain (Davis, 1981).
Adapun Fungsi Komunikasi adalah
:
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 HAKEKAT KOMUNIKASI
Hakikat
komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk menyampaikan isi
pesannya kepada manusia lain untuk mencapai tujuan tertentu. Manusia hidup dalam dunia komunikasi. Setiap hari dan setiap saat manusia
melakukan aktifitas komunikasi antarpribadi, berbicara dengan anggota keluarga,
tetangga, dan rekan sejawat. Pada saat berbicara dengan diri sendiri,
meyakinkan diri dalam memutuskan sesuatu, manusia melakukan komunikasi intra
pribadi. Pada sebuah organisasi, manusia memecahkan masalah atau mengembangkan
ide-ide atau inovasi, saling berinteraksi dalam komunikasi kelompok atau
organisasi. Jika berinteraksi dengan pihak lain yang mempunyai latar belakang
budaya berbeda, maka manusia sudah melakukan komunikasi antarbudaya.
Isi dari
interaksi antarmanusia adalah komunikasi. Dua orang dikatakan melakukan
interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang
dilakukan manusia baik perseorangan, kelompok, atau pun organisasi dalam ilmu
komunikasi disebut tindakan komunikasi.
3.2 TAHAPAN UNSUR YANG TERLIBAT DALAM
KOMUNIKASI
Menurut
Thomas Leech dalam bukunya “Say it like Shakespeare”. Ada lima komponen atau
unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu:
(1) Pengirim pesan (sender),
(2) Pesan yang dikirimkan (message),
(3) Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel
atau media),
(4) Penerima pesan (receiver),
(5) Umpan balik (feedback).
Leech
menambahkan, bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita
harus menguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitumembaca-menulis
(bahasa tulisan) dan mendengar-berbicara (bahasa lisan). Begitu pentingmya,
banyakorang menghabiskan waktunya untukmelakukan,paling tidak,salah satu
keempat keterampilan itu
Komunikasi
efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat
diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah
persepsi. Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik
secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan
komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua
informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Bagaimana
membangun sebuah komunikasi efektif tersebut, berikut beberapa unsur yang sebaiknya jadi pertimbangan untuk dikembangkan :
Kontak Mata
Hal pertama
yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan
mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara
yang membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan
mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak
merasa diabaikan.
Ekspresi
Wajah
Wajah
merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran
yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum
mengungkap keramah-tamahan dan kasih-sayang;Mengangkat alis mata menunjukan
ekpresi heran; Mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua
emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda
yang tergambar di wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa
Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.
Postur Tubuh
Setiap
gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan
meyakinkan dari Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang
dapat ditangkap secara visual daripada secara verbal.
Sebagai
contoh : menundukan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan; mengangkat
kepala menunjukkan akhir pertanyaan ; Terlalu sering menggerakan bagian tubuh
mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu perhatikan
gerak-gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.
Selera
Berbusana
Busana
memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai
dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang
dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita
semua berbusana dan mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan,
namun hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah efektif. Jika kita
memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun
komunikasi kita.
Bagaimanakah caranya agar kita mampu melakukan
komunikasi yang baik, komunikasi yang dua arah, komunikasi yang efektif,
sehingga target informasi yang harus disampaikan ataupun diserap sesuai dengan
harapan ?
Keterampilan dalamberkomunikasi secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai dengan latihan rutin dan berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat melakukan komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
Keterampilan dalamberkomunikasi secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai dengan latihan rutin dan berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat melakukan komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
- Menganalisa
- Menyalahkan
- Menghakimi
- Menasehati
- Menginterogasi
Keterampilan
yang harus dimiliki dalam melakukan komunikasi efektif adalah keterampilan
mendengarkan dan bertanya. Dalam proses berkomunikasi, seseorang harus mampu
mendengarkan dan memahaminya dengan baik. Kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang saling memiliki keterkaitan dan mengarah pada suatu
solusi atau ketenangan untuk masing-masing pihak. Sehingga tujuan utama dalam
komunikasi yang efektif adalah sebuah win-win solution. Tak ada satupun orang
yang mau disalahkan, inilah konsep dasar dari komunikasi efektif.
Komunikasi efektif atau dalam bahasa lain sering pula disebut diplomasi, perlu dilakukan untuk dapat membangun sebuah kesamaan keinginan dari sebuah informasi yang disajikan. Sehingga tujuan yang ingin diraih dapat dilakukan secara bersama-sama.
Komunikasi efektif atau dalam bahasa lain sering pula disebut diplomasi, perlu dilakukan untuk dapat membangun sebuah kesamaan keinginan dari sebuah informasi yang disajikan. Sehingga tujuan yang ingin diraih dapat dilakukan secara bersama-sama.
3.3 CIRI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Berkomunikasi
efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian
yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang
menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang
berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan,
komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan
kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan
pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan. Komunikasi
Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Dan ada beberapa orang yang mengalami hambatan komunikasi berupa bahasa.
Orang yang menghadapi masalah kebahasaan harus diberi suasana aman yang
memungkinkannya untuk mengekpresikan emosi dan perasaannya ( Mubayidh,M, 2006)
Ciri-ciri Komunikasi yang Efektif
- Langsung ke inti persoalan, tidak ragu menyampaikan pesan.
- Asertif, yang artinya tegas sekalipun jauh dari kesan keras atau mendikte.
- Bersahabat.
- Isi pesan jelas dan mudah dipahami.
- Terbuka, tidak ada pesan dan makna yang tersem-bunyi.
- Dapat berlangsung secara lisan atau tulisan..
- Dua arah (seimbang antara berbicara dan mende-ngarkan).
- Responsif (memperhatikan keperluan dan pandang-an orang lain).
- Nyambung (menafsirkan pesan dan kebutuhan orang lain dengan tepat).
- Jujur dalam pengungkapan gagasan, perasaan, atau kebutuhan yang sesungguhnya.
Sedangkan ciri-ciri komunikasi yang tidak efektif, antara lain dapat dilihat
dari beberapa indikasi-indikasi berikut ini:
- Komunikasi dilakukan terlalu bertele-tele..
- Komunikator mengkomunikasikan pesannya dengan tidak percaya diri (malu-malu).
- Pesan / Informasi disampaikan dengan cara yang tidak simpatik (misalnya: dengan marah-marah).
- Pembicaraan yang dilakukan tidak jelas dan tidak fokus pada pesan yang ingin disampaikan.
- Komunikasi yang dilakukan berlangsung satu arah. Tidak ada interaksi dengan komunikan.
Komunikasi
efektif dipandang sebagai suatu hal yang
penting dan kompleks . Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.
penting dan kompleks . Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.
Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan
pesan, kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan
penampilan fisik secara eksternal. Di era modern ini mungkin nampak 'tolol'
melihat seseorang berusaha menciptakan kesadaran komunikasi. Banyak di antara
kita memberi sedikit perhatian pada hal ini tetapi kenyataanya komunikasi ini
terus berlangsung, tak peduli siapa Anda, jika Anda tidak bisa berkomunikasi
dengan semestinya maka tak seorangpun akan mendengarkan Anda. Jadi komunikasi
merupakan sebuah asset penting sebagai tambahan untuk kepribadian Anda.
3.4 CARA/ TEKHNIK BERKOMUNIKASI
SECARA EFEKTIF
Agar proses
komunikasi mampu mencapai sasaran (efektif), maka perlu memperhatikan
teknik-teknik umum berikut ini:
- Perlu adanya ide atau gagasan yang jelas sebelum berkomunikasi.
- Periksa tujuan & motif komunikasi.
- Periksa lingkungan fisik dan manusia sebelum berkomunikasi (lihat situasi dan kondisi).
- Dalam berkomunikasi pertimbangkan isi dan nada suara.
- Komunikasikanlah hal-hal yang bermanfaat saja.
- Komunikasi yang efektif perlu tindak lanjut.
- KISS: Keep It Short and Simple.
- Tindakan komunikator harus sesuai dengan yang dikomunikasikan.
- Jadilah pendengar yang baik.
- Informasi atau pesan yang disampaikan harus sesuai dengan data dan fakta.
- Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh komunikan/penerima informasi.
Banyak faktor
yang dapat menjadi penghambat seseorang dapat melakukan komunikasi secara
efektif. Faktor-faktor tersebut bisa berupa faktor teknis maupun non-teknis.
Adapun beberapa faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
- Perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi keefektifan dalam berkomunikasi.
- Perbedaan bahasa dapat pula mempengaruhi kefektifan berkomunikasi.
- Faktor Biologis. Misalnya seperti adanya kelainan pada mulut seperti gagap dan juga cadel.
- Faktor kredibilitas dari komunikator yang menyampaikan informasi.
- Faktor kepribadian, seperti misalnya kepribadian yang tertutup dapat mempengaruhi efektifitas dalam berkomunikasi. Kepribadian yang tertutup menghalangi penerimaan pesan yang ingin disampaikan dan tidak terbuka terhadap segala hal.
Lima Aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi efektif (Hoesnan,
2013) antara lain kejelasan (clarity), Ketepatan (accurary), Konsteks(contex),
Alur (flow) dan Budaya (culture).
3.5 PROSES DAN TAHAPAN DALAM
BERKOMUNIKASI
Menurut Courtland L. Bovee dan John V. Thil tahapan-tahapan
dalam proses komunikasi dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu:
1)
Pengirim
mempunyai suatu ide atau gagasan.
2)
Ide
diubah menjadi suatu pesan.
3)
Pemindahan
pesan.
4)
Penerima
menerima pesan.
5) Penerima memberi tanggapan dan mengirim
umpan-balik kepada pengirim.
Tahap Pertama: Pengirim Mempunyai Suatu Ide
Ide
dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terbentang luas dihadapan kita.
Sebelum melakukan komunikasi syarat utama adalah adanya ide/gagasan. Seorang
komunikator yang baik, harus dapat menyaring hal-hal yang tidak penting atau
tidak relevan, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang memang penting dan
relevan. Proses tersebut dikenal sebagai abstraksi.
Tahap Kedua: Mengubah Ide menjadi Suatu Pesan
Dalam
suatu proses komunikasi tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan
sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara sempurna pengirim pesan
harus memperhatikan beberapa hal, yaitu: subjek (apa yang ingin disampaikan),
maksud (tujuan), audience, gaya personal, dan latar belakang budaya. Ide yang
berbentuk abstrak harus diubah kedalam bentuk pesan.
Tahap Ketiga: Pemindahan Pesan
Setelah mengubah ide-ide ke dalam suatu pesan,
tahap berikutnya adalah memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai
saluran yang ada kepada si penerima. Pesan tak mungkin dapat dipahami oleh
pihak lain tanpa adanya pemindahan pesan. Panjang-pendeknya saluran komunikasi
yang digunakan, akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian pesan.
Tahap Keempat: Penerima Menerima Suatu Pesan
Komunikasi
antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim mengirimkan
suatu pesan dan penerima menerima suatu pesan pesan tersebut. Pesan tak mungkin
dapat dipahami oleh pihak lain tanpa adanya pemindahan pesan.
Tahap Kelima: Penerima
Memberi Tanggapan dan Umpan-Balik ke Pengirim
Umpan-balik
(feed back) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi. Ia
merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai
efektivitas suatu pesan. Feed back dapat berfungsi sebagai koreksi bagi
pengirim.
3.6 CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM BERKOMUNIKASI
Ada tiga
elemen atau faktor lainnya yang juga penting dalam proses komunikasi, yaitu:
- Akibat/dampak/hasil
- Akibat ini terjadi pada pihak penerima/komunikan setelah menerima pesan.
- Adalah tanggapan balik dari pihak penerima/komunikan atas pesan yang diterimanya
Umpan balik/feedback Ada 6 hal
yang perlu dipersiapkan dalam berbicara efektif, yaitu: mengapa,siapa, di mana,
kapan, apa dan bagaimana.
Mengapa:
Menetapkan Sasaran
Hal pertama yang harus jelas dalam pikiran Anda
sebagai pembicara adalah menetapkan sasaran pembicaraan. Penetapan sasaran
sangat membantu dalam menentukan arah pembicaraan dan juga bermanfaat dalam
memilih bahan yang sesuai dengan sasaran.Pada umumnya sasaran pembicaraan dapat
dikelompokkan berdasarkan tujuan, misalnya presentasi tugas, memimpin rapat,
mengisi kajian, dan sebagainya.
Siapa:
Pendengar
Meneliti apa dan siapa pendengar dapat membantu dalam
menetapkan bahan yang akan disampaikan dan meyakinkan diri Anda bahwa Anda
menyampaikan bahan pembicaraan kepada pendengar yang tepat.
Hal yang
perlu diketahui dari sidang pendengar antara lain :
1. Berapa
banyak orang yang hadir?
2. Mengapa
mereka hadir di ruang tersebut?
3. Bagaimana tingkat pengetahuan yang mereka miliki atas
topik pembicaraan?
4. Apa
harapan mereka atas topik pembicaraan?
5. Bagaimana
usia, pendidikan, dan jenis kelamin mereka?
Di Mana:
Tempat dan Sarana
Penting bagi Anda untuk mengetahui dan memperhatikan
tempat pembicaraan akan dilaksanakan.Berikut ini beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian bagi pembicara:
1.
Melakukan
praktek: Apabila pembicaraan dilaksanakan pada ruang yang besar dan luas, maka
akan lebih baik untuk mencoba suara terlebih dahulu, sebelum betul-betul
berbicara di depan sidang pendengar.
2.
Mempelajari
sarana yang tersedia: Sangat bermanfaat, bila Anda lebih dahulu melakukan
latihan untuk dapat mengoperasikan tombol-tombol lampu, slide projector, dan
OHP (Over Head Projector).
3.
Meneliti
gangguan yang mungkin timbul: Anda perlu mewaspadai gangguan yang mungkin
timbul, misalnya pembicaraan dilakukan dekat jalan raya sehingga suaramu harus
dapat mengalahkan suara kendaraan yang lewat.
4.
Tata letak
tempat duduk :Tata letak tempat duduk perlu diperhatikan, diatur,
dipersiapkan, dan dikaitkan dengan sasaran pembicaraan.
Kapan: Waktu
Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pembicaraan?
Anda perlu memperhatikan manajemen waktu.
1. Waktu penyelenggaraan sangat mempengaruhi:
Biasanya, waktu sesudah makan siang dikenal sebagai waktu ‘kuburan’. Pendengar
yang sudah makan kenyang, apalagi jika makanan yang disajikan enak rasanya,
akan membuat pendengar lebih tertarik untuk ‘berngantuk ria’ daripada
mendengarkan pembicaraan.
2. Berapa lama waktu yang digunakan: Anda perlu
memperhatikan waktu, misalnya waktu untuk pembahasan, waktu istirahat, atau
waktu tanya jawab. Agar punya manajemen waktu yang baik, maka perlu latihan
terlebih dulu.
3. Masalah konsentrasi: Sangat sulit bagi pendengar
untuk berkonsentrasi penuh selama lebih dari 2 jam. Apalagi bila mereka merasa
bahwa pembicaraan Anda tidak menarik, tidak bermanfaat, dan tidak berminat.
Umumnya seseorang dapat berkonsentrasi penuh pada 20 menit di awal pembicaraan,
setelah itu konsentrasi akan menurun sedikit demi sedikit.
Apa: Bahan
yang Akan Digunakan
Agar sasaran pembicaraan dapat dicapai, maka persiapan
bahan perlu dilakukan. Berikut ini beberapa saran dalam pemilihan bahan:
1. Menyusun dan
memilih bahan: Susunlah pokok-pokok pembicaraan. Sebaiknya pada 45 menit
pertama jangan terlalu banyak pokok-pokok yang akan disampaikan. Dalam
pemilihan bahan perlu diperhatikan: sasaran pembicaraan, waktu yang tersedia,
pendengar, mana bahan yang harus diberikan dan bahan yang tidak perlu
diberikan.
2. Gunakan contoh: Sederhanakan informasi yang sulit dan
kompleks. Gunakan juga contoh-contoh yang benar-benar terjadi dan kaitkan
dengan pokok-pokok yang ingin disampaikan.
3. Membuka dan menutup pembicaraan: Dalam membuka
pembicaraan perlu dirancang agar dapat menimbulkan minat pendengar, dapat
menimbulkan rasa butuh dari pendengar, dapat menjelaskan garis besar dan
sasaran pembicaraan. Dalam menutup pembicaraan, Anda harus dapat menyimpulkan
hal-hal yang telah dibicarakan.
4. Membuat catatan-catatan apa yang ingin dibicarakan.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengingat urut-urutan dalam
pembicaraan adalah membuat catatan tertulis dengan menggunakan kartu-kartu atau
kertas kecil. Hal yang dituliskan dalam kartu sebaiknya kata-kata kunci saja
dan waktu yang digunakan untuk membicarakan apa yang tertulis di setiap kartu.
Bagaimana:
Teknik Penyampaian
Penggunaan kata merupakan basis komunikasi, tetapi
dalam kenyataannya keberhasilan dalam pembicaraan tidak hanya ditentukan dari
penggunaan kata saja, tetapi justru penggunaan nonkata.
Bicara di depan umum yang berhasil seharusnya memenuhi
persentase kontribusi sebagai berikut :
7% : penggunaan kata
38% : penggunaan nada dan suara
55% : penggunaan ekspresi muka, bahasa tubuh, dan gerakan
tubuh
Dalam komunikasi ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan suatu komunikasi efektif (Hoesnan, 2013:193) adalah;
hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan suatu komunikasi efektif (Hoesnan, 2013:193) adalah;
1. Ketahui mitra bicara (Audience)
Kita harus tau dengan siapa kita berbicara.
Dengan mengetahui audience kita harus cerdik dalam memilih-milih kata yang
digunakan untuk menyampaikan informasi atau buah pikiran kita.
2. Ketahui Tujuan
Tujuan kita berkomunikasi akan sangat menentukan
cara kita menyampaikan informasi. Bila kita sekedar menyampaikan informasi,
tentu komunikaasi bersifat pengumuman.
3. Perhatian Konstek
Konstek disini bisa berarti keadaan atau
lingkunagan pada saat komunikasi. Pada saat komunikasi, konstek sangat berperan
dalam memperjelas informasi yang disampaikan.
4. Pelajari Kultur
Kultur atau budaya, habit atau kebiasaan orang
atau masyarakat juga diperhatikan dalam berkominikasi
5. Pahami Bahasa
“Bahasa menunjukkan bangsa” artinya bahasa dapat
menjadi ciri atau identitas suatu bangsa.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan dari isi dan
pembahasan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, diantaranya adalah:
1.
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut
melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi
juga ekspresi wajah, intonasi, tidak putus vokal dan sebagainya.
2.
Kepentingan pribadi dapat mempengaruhi komunikasi melalui pembentukan
kepribadian dapat mempengaruhi melalui pembentukan kelompoknya. Di samping itu
komunikasi dapat pula dipengaruhi oleh seseorang dengan jalan mengadakan
manipulasi terhadap informasi-informasi yang diterimanya.
3.
Berkomunikasi
efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian
yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang
menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang
berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan
4.2
SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan kepada
pembaca dan penulis mengenai makalah ini adalah:
1. Diharapkan penulis dapat mengembangkan
dan melanjutkan penulisan makalah mengenai komunikasi ini.
2. Diharapkan hasil penulisan makalah ini
dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Abizar.
2008. Interaksi Komunikasi dan Pendidikan. Padang : UNP Press
Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo
Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo
Arni
Muhammad. 2005. Komunikasi Organisasi.
Jakarta: Bumi Aksara
A .F.
Stoner & C.Wankel. 1993. Manajemen.
Terj. Wilhelmus W. Bakowaton,
Jakarta: Intermedia
Goldhaber,
Geral M. 1986. Organizational
Communication. Iowa Wm: Brown
Publisher
Hoesnan dan Suherman, 2013, Kamus Profesional
Guru.Jakarta:Yudistira
Ig.
Wursanto. 2005. Dasar-dasar Ilmu
Organisasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Juanita. Memanajemeni Konflik
dalam Organisasi http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-juanita3.pdf,
diakses 10 April 2010
Luthans F. 1981. Organizational
Behavior, Singapore: Mc Graw Hill Robbins, SP. 1996. Organizational Behaviour, Prentice Hall: Siding
Lilico, T.M.
1984. Komunikasi Manajemen. Jakarta : Erlangga
Muhammad,
Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara
Moekijat.
1989. Administrasi Perkantoran.Bandung : Mandar Maju
Nuraida Ida.
2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Jakarta : Kanisius
R.
Wayne Pace dan Don F. Faules, Deddy Mulyana, (Ed.) 2005. Komunikasi Organisasi (Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan),
cet.4. Bandung: Remaja Rosdakarya
Siagian,
Sondang P. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Moekijat.
1989. Administrasi Perkantoran.Bandung : Mandar Maju
Mubayidh, M, 2006, Kecerdasan dan Kesehatan
Emosional Anak Refrensi Penting bagi Pendidik dan Orangtua, Jakarta :
Pustaka Al-Kausar
Sukoco.
2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga
The Liang
Gie. 1979. Kamus administrasi perkantoran. Jakarta : Nur Cahaya
Yusup, Pawit
M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi Aksara
See more at: http://chalouiss.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-tujuan-bentuk-dan-unsur.html#sthash.ND10XoU9.dpuf
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang MEMAHAMI/MENGIDENTIFIKASI
MANAJEMEN KOMUNIKASI.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini terutama dari Bapak Dosen Pembimbing, Dr. H.M Hosnan, DIP.Ed, M.Pd. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada Bapak dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Memahami/Mengidentifikasi Manejemen Komunikasi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Serang, November 2015
Penyusun
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Memahami/Mengidentifikasi Manejemen Komunikasi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Serang, November 2015
Penyusun
|
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan Pembahasan………………………….......................................................... 3
|
MAKALAH
MEMAHAMI/MENGIDENTIFIKASI
MANAJEMEN KOMUNIKASI
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Manajemen Peningkatan Mutu
Dosen Pembimbing: Dr. H.M Hosnan, DIP.Ed, M.Pd
JURUSAN TPm MP PASCASARJANA
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
PASCASARJANA
TAHUN 2015
|
|||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar